Selasa, 04 November 2014

Kupu-Kupu


"Science Our Life "
Kali ini saya akan membahas tentang Kupu-Kupu dan jenisnya 
Butterfly 
A. Pengertian Kupu-kupu 
Kupu-kupu dan ngengat (rama-rama) merupakan serangga yang tergolong ke dalam ordo Lepidoptera, atau 'serangga bersayap sisik' (lepis, sisik dan pteron, sayap).
Secara sederhana, kupu-kupu dibedakan dari ngengat alias kupu-kupu malam berdasarkan waktu aktifnya dan ciri-ciri fisiknya. Kupu-kupu umumnya aktif di waktu siang (diurnal), sedangkan ngengat kebanyakan aktif di waktu malam (nocturnal). Kupu-kupu beristirahat atau hinggap dengan menegakkan sayapnya, ngengat hinggap dengan membentangkan sayapnya. Kupu-kupu biasanya memiliki warna yang indah cemerlang, ngengat cenderung gelap, kusam atau kelabu. Meski demikian, perbedaan-perbedaan ini selalu ada perkecualiannya, sehingga secara ilmiah tidak dapat dijadikan pegangan yang pasti. (van Mastrigt dan Rosariyanto, 2005).
Kupu-kupu dan ngengat amat banyak jenisnya, di Pulau Jawa dan Pulau Bali saja tercatat lebih dari 600 spesies kupu-kupu. Jenis ngengatnya sejauh ini belum pernah dibuatkan daftar lengkapnya, akan tetapi diduga ada ratusan jenis (Whitten dkk., 1999). Kupu-kupu pun menjadi salah satu dari sedikit jenis serangga yang tidak berbahaya bagi manusia. 

B. Jenis-jenis Kupu-kupu 
Kupu kupu ada banyak jenis. Ada Silver Spotted Skkipper dari Famili Hesperiidae, Swallowtaill Butterfly dari Famili Papilionidae, White Cabbage Butterfly dari Famili Pieridae, Gossamer Winged dari Famili Lycaenidae, Snout Butterfly dari Famili Libytheidae. Berikut gambarnya. 
1. Gambar Silver Spotted Skipper dari Famili Hesperiidae: 

2. Gambar Swallowtail Butterfly dari Famili Papilionidae: 

3. Gambar White Cabbage Butterfly dari Famili Pieridae; 

4. Gambar Gossamer Winged dari Famili Lycaenidae: 

5. Gambar Snout Butterfly dari Famili Libytheidae: 

Apa sih perbedaan Ngengat dan Kupu-kupu? 
Perbedaaan kupu-kupu dan ngengat dapat dilihat dari penmapilan fisiknya. Di sampin gitu, kupu-kuppu adalah makhluk diurnal ( aktif di waktu siang ) sedangkan ngengat adalah makhluk noctournal ( aktif di malam hari ). Ketika berkepompong, kupu-kupu tidak memiliki kokon, sedangkan ngengat memiliki kokon. 
Bagaimana cara musuh alami kupu-kupu, yaitu ulat menangkap kupu-kupu? 
Biasannya ulat menyerang kupu-kupu secara tiba-tiba setelah sebelumnya bersembungi. Ulat berkamuflase memanfaatkan warna tubuhnya yang meynyerupai warna daun. Dan juga tubuh ulat bisa bergeraj dari kedua sisi tubuhnya, kaki belakang ulat pun berbentuk menyerupai pengait. 

Sekian Blogger dari saya.... 
Book 1 Lesson 2 Kupu-kupu 
Thx... 

Cathy J 

"Science Our Life"
Yang akan saya bahas hari ini adalah Kingdom Fungi




Kingdom Fungi
A. Pengertian Fungi 
Fungi adalah  nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidupeukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya. Kalangan ilmuwan kerap menggunakan istilah cendawan sebagai sinonim bagi Fungi. 
Biasannya lebih dikenal dengan sebutan ( nama ) jamur, kapang, khamir, atau ragi. 
Kelompok jamur ( fungi ), merupakan kelompok makhluk hidup yang memperoleh makanan dengan cara menguraikan sisa makhluk hidup lain. Tidak berklorofil, bersporta, tidak mempunyai akar, batang, dan daun. Jamur hidup di tempat yang lembab, bersifat saprofit ( organisme yang hidup dan menghisap makanan dari organisme lain yang ditempelinya ). Tubuh jamur terdiri atas benang-benang halus yang disebut Hifa. Hifa saling bersambungan membentuk miselium. Pada umumnya, jamur berkembang biak dengan spora yang dihasilkan oleh sporangnium. Contoh: jamur roti, ragi tempe, jamur tiram putih, dan jamur kayu.
Jamur dibagi menjadi 6 divisi, yaitu:
1. Myxomycotina ( jamur lendir ) 
2. Oomycotina
3. Zygomycotina
4. Ascomycotina 
5. Basidiomycotina
6. Deuteromycotina
B. Cara Reproduksi Fungi 
Fungi melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan kuncup atau tunas pada jamur uniseluler serta pemutusan benang hifa (fragmentasi miselium) dan pembentukan spora aseksual (spora vegetatif) pada fungi multiseluler. Reproduksi jamur secara seksual dilakukan oleh spora seksual. Spora seksual dihasilkan secara singami. Singgami terdiri dari dua tahap, yaitu tahap plasmogami dan tahap kariogami. 
Kesimpulan :Reproduksi jamur unseluler:
  • Aseksual(Membentuk tunas, membentuk spora)
  • Seksual(membentuk spora askus)
Reproduksi jamur multiseluler:
  • Aseksual(Fragmentasi, zoospoa, konidia)
  • Seksual(Inti jantan dan inti betina bertemu, akhirnya membentuk spora askus atau spora basidium) 

  • C. Klasifikasi Fungi ( Jamur ) 
  • Jamur dikalsifikasikan berdasarkan  cara reproduksi dn struktur tubuhnya. Dalam klasifikasi dengan lima kingdom, jamur dibagi menjadi 4 divisi, yaitu
1. Divisi Zygomycota

Tubuh Zygomycota terdiri dari benng hifa yang bersekat melintang, ada pula yang tidak bersekat melintang. Hifa bercabang-cabang banyak dan dinding selnya mengandung kitin.

Contoh jamur ini adalah jamur yang tumbuh pada tempe, selain itu ada juga yang hidup secara saprofit pada rotin, nasi, dan bahan makanan lainnya. Ada pula yang hidup secara parasit, misalnya penyebab penyakit busuk pada ular jalar.

Jamur Zygomycota berkembangbiak secara aseksual dengan spora. Beberapa hifa akan tumbuh ke atas dan ujungnya menggembung membentuk spoangium. Sporangium yang masuk berwarna hitam. Spoangium kemudian pecah dan spora tersebar, spora jatuh di tempat yang sesuai akan tumbuh membentuk benang baru.

Reproduksi secara seksual dilakukan sebagai berikut :
dua hifa yakni hifa betina (hifa -) dan hifa jantan (hifa +) betemu, kemudian inti jantan dan inti betina melebu, terbentuk zigot yang berdinding tebal. Zigot menghasilkan kota spora yang disebut zigosporangium dan sporanya disebut zygospora. Zygospora mengalamai dormansi (istirahat) selama 1-3 bulan. Setelah itu zigospora akan berkecambah membentuk hifa. Hifa jantan dan betina hanya istilah saja , dan disebut jantan, jika hifanya memberi isi sel, disebut betina kalau menerima isi sel.

2. Divisi Ascomycota 
Ciri Khusus dari jamur Ascomycota adalah dapat menghasilkan spora askus (askospora), yaitu spora hasil repoduksi seksual, berjumlah 8 spora yang tersimpan di dalam kotak spoa. Kotak spora ini menyerupai kantong sehigngga disebut askus, untuk mengetahui bentuk dan stuktu askus dibutuhkan pengamatan yang teliti.

a.Reproduksi secara sesksual

Reproduksi secara seksual dapat dijelaskansecara ingkas sebagai berikut. Hifa yang bercabang-cabang ada yang berdifensiasi membentuk alat reproduksi betina yang ukurannya menjadi lebh besar, yang disebut askogonium. Di dekatnya , dari ujung hifa lain terbentuk alat repoduksi jantan yang disebut anteridium berinti haploid(n kromosom). Dari askogonium tumbuh saluran yang menghubungkan antara askogonium dan anteridum. Saluran itu disebut trikogin. Melalui saluran trikogin inilah inti sel dari anteidium pindah dan masuk ke dalam askogonium. Selanjutnya, inti anteridium dan inti askogonium berpasanga. Setelah terbentuk pasangan inti, dari askogonium tumbuh beberapa hifa. Hifa ini disebut sebagai hifa askogonium . Nah inin yang berpasangan itu masuk ke dalam askogonium ,kemudian membelah secara mitosis, namun tetap saja berpasangan. Setelah memasuki inti hifa askogonium teus tumbuh, membentuk sekat melintang, dan bercabang-cabang banyak. Di ujung-ujung hifa askogonium ini terdapat dua int. Ujung hifainilah yang kelak akan membentuk askus. Cabang-cabang hifa itu dibungkus oleh miselium, bentuknya kompak,yang mudah menjadi tubuh buah atau askokarp.

Dua inti di dalam askus yang berasal dari ujung hifa itu membelah secara meiosis membentuk 8 buah spoa. Jadi, spoa tersebut terbentuk di dalam askus, karena itulah disebut  spora askus. Spora askus dapat tersebar kemana-mana karena angin. Jika jatuh di tempat yang sesuai spora askus akan tumbuh menjadi benag hifa baru.

b.Reproduksi Secara Aseksual
Selain reproduksi secara seksual, jamur ini juga melakukan perkembangbiakkan secara aseksual melalui pembentukan tunas, pembentukan konidia, fragmentas. Warna spora dan konidia bemacam-macam. Ada yang hitam,coklat, bahkan kebiruan, dan juga ada yang merah oranye.
Ukuran tubuh Ascomycota ada yang mikroskopis (satu sel), ada yang makroskopis (dapat dilihat dengan mata). Golongan jamur ini ada yang hidup saprofit, parasit dan ada pula yang bersimbiosis.

Kesimpulan :Ascomycota 
  • Hidup saprofit,parasit, ada yang bersimbiosis
  • Hifa bersekat melintang, bercabang-cabang
  • Reproduksi aseksual dengan tunas, fragmentasi, konidia
  • Reproduksi seksual dengan menghasilkan spora askus

3. Divisi Basidiomycota
 
Jamur Basidiomycota umumnya merupakan jamur makroskopik, dapat dilihat dengan mata karena ukuannya yang besar. Pada musim penghujan dapat kita temukan pada pohon, misalnya jamur kuping, jamur pohon, atau di tanah yang banyak mengandung bahan oganik, misalnya jamur barat.
Bentuk tubuh buahnya kebanyakan mirip payung misalnya pada jamur merang yang kalian amati. Basidiomycota ada yang dibudayakan misalnya jamur merang, jamur tiram, jamur shiltake, dan lainnya, jamur-jamur tersebut merupakan makan yang bergizi tinggi.

Hifa Basidiomycota memiliki sekat melintang, berinti satu (monokaiotik) atau dua (dikariotik). Miseliumnya berada pada substrat. Dari hifa dikariotik dapat muncul tubuh buah berbentuk payung atau bentuk lain yang menjulang di atas substrat. Bagian tubuh buah inilah yang enak dimakan. Tubuh buah atau basidiokarp merupakan tempat tumbuhnya basidium. Setiap basidium menghasilkan 4 spora basidum.

Secara singkat daur hidup Basidiomycota :Hifa (+) bertemu hifa (-)à inti dari hifa (+)pindah ke hifa(-) à hifa dikariotik à tumbuh miselium muncul basidiokarpàmembentuk basidium à spora basidium

Kesimpulan :Basidiomycota 
  • Merupakan jamur makroskopik
  • Hifa bersekat melintang, monokariotik, atau dikariotik
  • Menghasilkan spora basidium dari reproduksi seksualnya
  • Reproduksi aseksual dengan Konidia

4. Divisi Deuteromycota
Telah dibahas sebelumnya bahwa jamu yang epoduksi seksualnya menghasilkan askus digolongkankedalam Ascomycota dan yang menghasilkan basidium digolobgkan kedalam Basidiomycota. Akan tetapi belum semua jamu yang dijumpai di alam telah diketahui cara repoduksi seksualnya. Kira-kira terdapat sekitar 1500 jenis jamur yang belum diketahui cara reproduksi seksualnya. Akibat dari hal ini Tidak ada yang bisa menggolongkan 1500 jamur tersebut. Jamur yang demikian untuk sementara waktu digolongkan k dalam Deuteromycota atau “jamur tak tentu”. Jadi Deuteromycota bukanlah penggolongan yang sejati atau bukan takson. Jika kemudian menurut penelitian ada jenis dari jamu ini yang diketahui proses reproduksi seksualnya,maka akan dimasukkan ke dalam ascomycota atau Basidiomycota. Sebagai cotnoh adalah jamur oncom yang mula-mula jamur ini berada di divisi deuteromycota dengan nama Monilla Sithophila. Namun setelah diteliti ternyata jamur ini menghasilkan askus sehingga dimasukkan ke dalam Ascomycota.

Sekian Blogger saya. 
Saya ada contek dari Wikipedia, Buku Sains, dan lain sebagainya. 
Like it. Plz... 
Book 1 Lesson 1 " Klasifikasi Makhluk hidup " 

Suported by : - zenithkawaii1@yahoo.com 
                      - AnbuHokage group 
                      - Maker Up decorate group 
                      - Pet loverz group 
                      - Science group 
                      - Sprots Group 
Created by: - zenithkawaii1@yahoo.com 
                    - Science Group 


THX